Telah kupetik diantara kanvas
Senyum bergelayut di nirwana biru
Ini puisi kian terlahir dari hati
Sampaikan bait pesan kata cinta
Angin semilir tiup lembut rerumputan
Berdesir lirih belai sunyi bebatuan
Mengarak waktu dalam pelukan malam
Saat mentari redup tenggelam diperaduan
Melintas awan hitam tanda hujan segera tiba
Menetaskan rintik kian pecah di atas daun
Ada hembusan resah saat rindu masih terdiam
Dan kau tau kelam akan memeluk senja
Wanita pemilik tatapan sehangat mentari pagi
Tidakkah mudah bagimu mematahkan hati
Cegah aku untuk mencintai lagi
Karena candumu racun menjemput mati
Aku hanya ingin terdiam di sini
Meramu bayangmu dalam kenangan
Menyisakan senyum diantara gerimis
Dipelukan hujan, dipelataran senja
Senyum bergelayut di nirwana biru
Ini puisi kian terlahir dari hati
Sampaikan bait pesan kata cinta
Angin semilir tiup lembut rerumputan
Berdesir lirih belai sunyi bebatuan
Mengarak waktu dalam pelukan malam
Saat mentari redup tenggelam diperaduan
Melintas awan hitam tanda hujan segera tiba
Menetaskan rintik kian pecah di atas daun
Ada hembusan resah saat rindu masih terdiam
Dan kau tau kelam akan memeluk senja
Wanita pemilik tatapan sehangat mentari pagi
Tidakkah mudah bagimu mematahkan hati
Cegah aku untuk mencintai lagi
Karena candumu racun menjemput mati
Aku hanya ingin terdiam di sini
Meramu bayangmu dalam kenangan
Menyisakan senyum diantara gerimis
Dipelukan hujan, dipelataran senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar