Mentari mengulum
senyum menawan
Di sela embun
kuselip secarik puisi
Bekas hujan
semalam, dingin meraba
Sajikan segelas
kenangan, sepiring rindu
Sepeninggal malam, titian mimpi t’lah
usai
Di desir angin tercelup secercah
harap
perihal jejak langkah kian menjauh
Nan bergegas tanpa lambai tangan
Rerimbun bambu
kuning di tepi telaga
Melautkan gulana usang
berdebu
Tersimpul gadis
berkerudung ungu
Lantas lenyap tak
berbekas
Secangkir teh hitam temani bait
pagi
Gambarkan bejana rindu kian retak
Sedang kabut pun tak mau
menyibak
Daun jati gugur bak itik kehilangan induk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar