Kamis, 11 September 2014

Keindahan Nan Maha Indah

sebagaimana padi adalah bukti bijibijian, pula kekupu adalah bukti kepompong
duhai Saki, sebagaimana arak adalah bukti e-angguran, pula mabuk adalah bukti kepayang
demikian pula Pengingat, sang dzaakir, adalah bukti akan yang diingat
dan IndahNya, lukisan alam mayapada, adalah bukti akan KeindahanNya
Cantiknya wujud adalah lautan keindahan tiada tara yang dilihat oleh hamba-hamba yang tenggelam dalam samudera IngatanNya akan diriNya sendiri. Maka, jelas dalam jiwa-jiwa mereka adalah nyanyian merdu alastu birobbikum. Apa yang mereka lihat? Samudera dalam sekendi air, bahkan segenap kehidupan dalam setetes air. Mentari dalam rembulan, bahkan Sang Maha Matahari Bersinar di dalam hati namun sejuk sekali. Kesucian Nya Yang Maha Suci dalam tasbih-tasbih, bahkan dalam desahan dan keluhan.
Kehidupan ini bagi Pengingat, adalah Nan Diingat
Keberadaan ini bagi Pecinta, adalah Nan Dicinta
Pengingat -lah nan Diingat, dan nan dingingat -lah pengingat
Sebagaimana Layla tampak bagi Majnun, walau di mata domba, dan Majnun tampak bagi Layla walau dibalik domba
Bahwasanya orang yang senantiasa tenggelam dalam ingatan kepadaNya adalah diriNya sendiri, sebagaimana menurut Ibn ‘Arabi (q.s.) tentang makna man ‘arafa nafsahu faqod ‘arafa robbahu, barangsiapa mengenal bahwa dirinya adalah ketiadaan, dan tiada selain Dia, maka Ia telah mengenal TuhanNya, yakni Yang Maha Ada.
Dituliskan oleh kekasih orang-orang beriman di akhir zaman, Imam Ruhullah Al-Musawi Khomeini dalam al-aadab al-ma’nawiyyah li ash-sholah, Allah Ta’aala berfirman kepada Nabi Musa ‘alaihissalam (dalam al-Kafiy); Wahai Musa, jangan tinggalkan dzikir (kepada)-Ku dalam setiap perkara. Beliau juga mengutipkan sebuah hadits mulia dari Ash-Shodiq (‘alaihis-salaamu); Allah Ta’alaa berfirman ; Wahai Bani Adam, ingatlah Aku dalam dirimu, (niscaya) aku akan ingat dirimu di dalam diri-Ku. Juga dalam Al-Kaafiy yang mulia, Beliau ( Ash-Shadiq ‘alaihis-salaamu) bersabda; Adz-dzaakiru (Orang yang berdzikir) kepada Allah ‘Azza wa Jalla di tengah-tengah orang yang lupa bagaikan orang yang mati dari orang-orang yang berperang ( al-muhaaribiina al-ghoziina).
Yakni, pedzikir kepadaNya di kalangan orang-orang yang lalai, adalah orang yang telah mati sebelum mati, telah terbuka hijab baginya bahwa dirinya tiada, dan Yang Ada hanyalah Dia Semata. Man ‘arafa nafsahu, yakni barang siapa mengenal dirinya, bahwa dirinya adalah ketiadaan, dan Yang Ada hanyalah Dia, faqod ‘arafa robbahu, maka Dia Mengenal Tuhannya, dan mengenangNya setiap saat.
Mengenang KaruniaNya, KeIndahanNya, Samudera AmpunanNya, Bahari KenikmatanNya, Mentari RahmatNya, Kelembutan WujudNya dan IndahNya yang mengaliri seluruh alam dini dengan merah delima dan merah mutiara mata-mata perindu padaNya yang memerah, pula desah-desah rintihan persatuan padaNya yang melarik ke langit, serta gelinjang-gelinjang hati-hati pecintaNya yang bak ikan mas berenang-renang di samudera luas keberadaanNya.
Sungguh Ia adalah bukti atas diriNya sendiri
sebagaimana tiada bukti atas Wujud kecuali Wujud
Sungguh Ia adalah bukti atas benarNya sendiri
maka tiada Kebenaran, kecuali Ia menjadi penglihatanmu sendiri
orang buta menyangka ia melihat dengan matanya
orang ‘alim menyangka ia melihat dengan ilmunya
orang kasyaf menyangka ia melihat dengan bashirohnya
si faqir telah arif, Ia melihat dengan diriNya
aku-lah bukti akan dia
dan dia-lah bukti aku
karena aku dan dia tak perlu menyatu, kerna tak pernah mendua
kerna dia dan aku tak perlu bersatu, aku -lah dia -lah aku
oh, pemilik hati, kenali dengan cinta
oh, pemilik mantik, kenali dengan burhan
bahwa Dia Cantik, Cantik Sendiri
bahwa Dia Terang, Dengan Sendiri
 wa allohu a’lam bi ash-showwab






Cantiknya Wujud;
KeIndahan Nan Maha Indah
ku pinta diKau dengan KesempurnaanMu, dan Yang Tersempurna dari SempurnaMu, dan sungguh seluruh SempurnaMu benar Sempurna
ku gapai diKau dengan KejelitaanMu, dan Yang Terjelita dari JelitaMu,dan sungguh seluruh JelitaMu benar Jelita
ku seru diKau dalam KeTinggianMu, dan Yang Tertinggi dari TinggiMu,dan sungguh seluruh TinggiMu benar Tinggi
ku seru diKau dalam KeSucianMu, dan Yang Tersuci dari SuciMu, dan sungguh seluruh SuciMu benar Suci
Mata berbinar mesra dan mulut dipenuhi dengan kulum senyum lembut. Redup cahaya mata menatapi Wajah Jelita Nan Molek Rupawan dan Pipi-Pipi Nan Senantiasa Memerah berpendaran. Belum lagi celak-celak keunguan, Oh, demikian IndahNya memukau Indah-IndahNya di hati peCintaNya yang mabuk dalam keIndahanNya.
Bila kekupu terbang dengan sayap sepasang
dan laron berkitar dengan sayap sepasang
pula Arkhoun menatap dengan mata sepasang
tapi Majnun menatap Layla dengan Layla seorang !
Demikanlah rintih pecinta, laa yunaalu dzaalika illa bi fadhlik, tak kan tercapai tatapan pada JelitaNya kecuali dengan KaruniaNya sendiri. Tak kan melihat KeindahanNya kecuali dengan KeindahanNya sendiri, JelitaNya kecuali dengan MolekNya sendiri, Lentik AlisNya kecuali dengan Hijau CelakNya Sendiri.
Duhai yang mengaruniai hambaNya dengan tatapan KepadaNya,
dan tiada tatapan KepadaNya kecuali dengan PenglihatanNya Sendiri.
Duhai yang mengaruniai hambaNya dengan pendengaran atas MerduNya,
dan tiada pendengaran atasNya kecuali dengan PendengaranNya sendiri.
Duhai yang mengaruniai hambaNya dengan jalan lurus KepadaNya,
dan tiada jalan lurus KepadaNya kecuali adalah Dia Sendiri.
Duhai yang mengaruniai segenap Kenikmatan pada hambaNya,
dan tiada Kenikmatan kecuali Dia Sendiri
.
Maka sebagian orang katakan ku telah lihat Keindahan Tuhan di mana-mana. Betapa mungkin Tuhan dilihat oleh selain diriNya? Laa tudrikuhu al-abshooru wa huwa yudriku al-abshooro. Tak menyentuhnya (semua) penglihatan dan Ia menyentuh (semua) penglihatan. Mungkin inilah pandangan majazi atau khayali yang diibaratkan oleh Maulana Rumi dalam sya`irnya;
kefasihan burung-burung istana hanyalah pantulan suara;
di manakah perkataan burung Nabi Sulaiman
bagaimana kau akan mengenal kicau mereka,
jika kau tak pernah melihat Nabi Sulaiman sejenak pun
Jauh di seberang Timur dan Barat bertebaran sayap burung
yang lagunya menggetarkan hati yang mendengar
Ia terbang bolak-balik antara bumi dan ‘arasy Tuhan
bersama keagungan dan kemuliaannya
Maka Penatap Tuhan terdiam seribu bahasa, bagi mereka "aku" sama saja dengan "bukan aku", karena tak ada apapun yang dapat disifatkan kepada ketiadaan. Bagi mereka "kutatap Tuhan" tak ada bedanya dengan "Tuhan menatap Tuhan", yakni, "mereka" adalah ketiadaan sedang satu-satunya fa’il (pelaku) adalah Zat Yang Maha Kudus. Yaa man dalla ‘ala dzaatihi bidzaatihi. Wahai Yang Menunjukkan ZatNya dengan ZatNya.
Bak ufuk Tmur yang bertanya pada selatan, pula utara,
di manakah Mentari Terbit
Bak Samudera Raya yang bertanya pada sumur, pula kali,
di manakah Air Berada
demikian pula pecinta berkata Cinta, juga asmara,
padahal berkata Cinta pastilah sirna
juga para pemantik berkata Wujud, juga Sebab,
padahal berkata Wujud pastilah wujud
Ikal kekang "aku", "kita", "kamu" telah lenyap. Laso itu telah lenyap, dan demikianlah Jiwa Pecinta terlepas dari kepompong dan penjara alam material melesat menuju Jiwa nan Satu, Sang Pecinta, Sang Pendamba, Sang Perindu, yang turun dari Hadhrat Zat Suci ke Hadhrat Asma ke Hadhrat Sifat ke Hadhrat Af’al. Bagi para pecinta yang tak kenal timur dan barat, lenyaplah timur dan barat. Bagi para pecinta yang tak kenal kini dan esok, lenyaplah waktu baginya. Maka, man ‘arafa nafsahu, yakni bagi yang mengenal bahwa dirinya ketiadaan dan Tiada Selain Dia Semata, lenyaplah semua hal termasuk nama dan identitasnya sendiri, dan, faqod ‘arafa robbahu, Dia Mengenal Tuhannya dengan Tuhannya itu sendiri, yakni Allah adalah Cahaya Langit dan Bumi, tak lain Dia Yang Zhohir dan Bathin, dan Yang Awal dan Yang Akhir, tak lain Dia Yang Maha Meliputi segala sesuatu Yaa Allah Karuniakan padaku tatapan KepadaMu dan Kemulaan Keterputusan kepada SelainMu, hingga dengan Pancaran wajahMu, tersingkaplah hijab-hijab CahayaMu. Amin.  wallohu a’lam bi ash-showwab

cahaya falak bak malak
dialah surya walau tampaknya reremangan
compang fakir camping sangat
dialah Raja di Raja walau bergelandangan
Sungguh Ia, Maha Kudus, telah menyembunyikan kekasih-kekasih-Nya di bawah kubah Keamanan dan LindunganNya, sehingga tak satupun bisa mengusik. Dan Sungguh Ia, Maha Kudus, telah menutupi para pecinta Nya yang Ia cintai dalam hakikat huwiyyah (keDiaan) -Nya yang azali, sehingga dikatakan laa ya’rifu al-waliyya illa al-waliyyu, tak mengenal Wali (Kekasih-Nya) kecuali Wali (Kekasih-Nya). Dan siapakah Wali-Wali -Nya? Siapakah Pecinta-PecintaNya yang Dia Cintai?
Alaa inna auliyaa`alloohi laa khoufun ‘alaihim wa laa hum yahzanuun. Ketahuilah, sesungguhnya Wali-Wali Alloh, bagi mereka tak ada takut tak pula khawatir. Bagaimana mungkin mereka khawatir, sedangkan ke mana saja mereka menghadap di situlah Wajah Allah? Betapa mungkin mereka takut, sedang tiada selembar daun pun jatuh di suatu tempat tak pula tumbuh melainkan semua itu atas Kehendak dan Izin Kekasih Yang Maha Cantik dan Maha kasih. Dan betapa mungkin gelombang peristiwa dan kejadian, walaupun gunung-gunung semua beterbangan dan langit tergulung, membuatnya sedih sedangkan tiada satu ruang dan waktu selembut apa pun melainkan Kekasih Nan Maha Lembut Meliputinya dengan aliran memerah Kasih Sayangnya yang tak terperi.
Ia nan selalu merasakan buaian dan dekapan mesra
ia pula nan selalu berbulan madu di awan-awan lagit membiru dengan asmara
ia pula nan selalu dibuai-buai oleh Tuhannya, Wali bobo oh Wali bobo
ia pula nan selalu dicumbu-guraui oleh Tuhannya, duhai Majnunku duhai Romeoku
Bagi para pecintaNya, Sungguh Kekasih itu Dekat, Dekat Sekali, bahkan lebih dekat dari urat lehernya. Hingga, udara dan dedaunan senantiasa merupakan alunan Salam baginya dari Kekasih. Hawa dan kelembutannya adalah sentuhan lembut lentik Jemari Sang Maha Layla. Kicau-kicau burung adalah merdu panggilannya, oh Qays-ku, pinta sang Maha Layla. Dan desahan jengkerik dan serangga-serangga dari jauh seolah adalah hehijaban cadar berlapis seribu bahkan tujuh puluh ribu dari Layla, Di Sinilah WajahKu, Di Sinilah WajahKu, bisiknya mesra.
tiada mungkin bayi cari pelukan selain ibunya, apa pula Qays ada dalam pelukan selain Lyala
segala mayapada, dan nanti bakapada ini, tak lain dan bukan selain pelukanNya kasihNya
Maka bila orang ta’at agar memperoleh tsawab (ganjaran surgawi / pahala), sang pecinta ta’at karena malu. Bila orang menangis mengingat neraka, sang pecinta menangis karena rindu. Bila orang tangisi nasibnya dan kerendahan ruhaninya, sang pecinta menangis karena WajahMu yaa Laylaku, di manakah ia? Bila orang bertaubat, dan terimalah taubatku Wahai Yang Maha Pengampun, maka pecinta rintihkan Lakukan Apa Yang Layak Bagi diriMu, dan jangan lakukan apa yang kuinginkan, waf’al bi maa anta ahluh, wa laa taf’al bimaa ana ahluh . Bila orang meratap-ratap dengan berbagai bala` dan bencana , maka pecinta menangis syahdu atas segala Perhatian Kekasihnya yang Abadi kepadanya.
Langit ini adalah langitMu, dan bumi ini adalah bumiMu
maka walau di tangan ku ada piala, kutahu ini adalah pialaMu
Timur ini adalah baratMu, dan barat ini adalah timurMu
maka walau di mata ku ada Kamu, ku tahu ini adalah tatapanMu
lagit dan bumi, dan dua dunia
melangit dan membumi, dosa-dosa hamba
namun lagit dan bumi, MilikMu Layla
WajahLayla, buat Majnun lupa diri, apalagi dosa
AnggurMu, namun dari PialaMu
Dalam PialaMu, namun dengan TuanganMu
TuanganMu, namun dengan IsyaratMu, minumlah
Kuminum, namun dengan tenggakanMu, mabuklah
Kumabuk, namun bukan karena Anggur
Kusempoyong, namun bukan karena Piala,
BibirMu Nan Mendayu Merah duhai Penuang
Buat Hatiku Membara Merah, Duhai Sayang
apa pun yang dikatakan, orang
apapun yang kukatakan, "aku"
apa pun yang dikatakan, angin
Engkau adalah Engkau, MuliaMu adalah JelitaMu
orang-orang nan cari Kemuliaan, adalah bak,
rusa-rusa nan cari Kerusaan, adalah bak,
para pedagang nan cari Perdagangan, adalah bak,
pecinta nan mencari Wajah, nafilah sirnalah tanpa bak !
Wa Allohu a’lam bi ash-showwab

Cerita; Tak Pernah Terganti

Asri. Itu yang kurasakan setiap kali duduk dan menghirup wangi bunga koleksi Ibu. Teras rumah ini belum berubah. Hanya ada beberapa rumpun anggrek dan melati sepanjang sisi kiri teras yang telah berganti dengan jajaran lidah mertua. Ini seingatku. Kupandangi wanita ayu berjilbab segi empat warna coklat susu. Ujung kedua jilbab disampirkan pada kedua pundaknya. Wanita yang telah kubiarkan dalam dua tahun terakhir mencecapi kehidupannya sendiri. Padahal aku berjanji pada Ibu akan rutin mengunjunginya dua pekan sekali. Tapi, nayatanya sudah hampir empat bulan, baru kali ini aku sempatkan mengunjungi Ibu. Inipun sendiri, tanpa istri dan kedua anakku.
Ibu tengah menyiram batang-batang mawar pada pojok halaman. Setelah beberapa waktu berlalu, Ibu mengganti kesibukan merawat Ayah dengan menenggelamkan diri pada rumpun-rumpun bunga kesayangannya. Telah lima belas tahun dari kepergian Ayah, tapi tak pernah sekalipun kudengar Ibu menyebut nama laki-laki lain dengan mata berbinar. Hingga tadi malam, selepas shalat magrib, saat aku tengah duduk menutup ba’diah magrib dengan serangkai doa, Pak Rahman datang menghampiriku.
“Nak Karim??”
“Iya. Eeee, Pak Rahman. Bagaimana kabarnya, Pak?” kucium tangan lelaki kharismatik pensiunan guru ini.
“Alhamdulillah, sehat.” Lelaki ini kemudian mengambil posisi duduk di hadapanku. “Mau lama di sini?”
“Nggak, Pak. Insyaalloh besok petang, sebelum magrib saya akan kembali ke Palembang.”
“Ohh??! Begini, Nak Karim,” sejenak Pak Rahman menarik napas, “Ada hal yang ingin saya bicarakan.” Segera kuambil posisi duduk bersila untuk menyimak apa yang yang ingin pak Ramlan utarakan.
“Hhmm, kalau Nak Karim mengijinkan, saya ingin mengajak Ibu untuk hidup bersama dengan saya.” Seperti ada sebuah duri ikan yang tiba-tiba bersarang di kerongkongan dan membuatku terpaksa sedikit ternganga.
Kupandang laki-laki enampuluhan tahun yang kini duduk tertunduk. Istrinya memang telah dipanggil yang kuasa tujuh bulan yang lalu. Kini, beliau hanya hidup sendiri. Ketiga anak perempuannya yang dulu juga teman sepermainanku kini telah di boyong oleh suami mereka masing-masing. Pak Rahman hanya tinggal sendiri ditemani sepasang abdi yang merawat dan sebagai sopirnya.
“Bapak sudah bilang ke Ibu?”
“Belum, Nak. Kalau Nak Karim mengijinkan, nanti biar saya bilang ke Ibu.”
Suasana masjid ba’da magrib memang sepi. Hanya ada beberapa jamaah yang duduk menekuri al-qur’an. Mungkin itu juga yang dirasakan pak Rahman dalam kesehariannya. Begitu melihat Ibu yang juga hidup sendiri, mungkinkah keinginan mengajak hidup bersama itu hadir???
“Saya bicarakan dulu dengan Ibu, Pak. Insyaallah besok petang sebelum pulang saya silaturahim ke rumah Bapak.” Kusalami tangan lelaki yang berniat menghitbah ibuku ini. Dengan senyum penuh harap laki-laki ini menghantarku yang beranjak pergi. Meski usianya kini bukan lagi muda, tapi pada matanya jelas tersirat binar yang kurasa itu juga mampu membuatnya tadi berbiacara sedikit gugup.
*******
“Bu..” kuambil posisi di samping Ibu yang tengah menikmati tilawah magribnya. Wangi kenanga bunga kesukaan Ibu masuk menerobos jendela yang dibiarkan terbuka. Wangiinya memberikan parfum alami pada ruang pesholatan ini.
“Ada apa?” sejenak Ibu melepas kacamata bacanya.
“Ibu, masih ingat Ayah?” pelan kuraba hati Ibu tentang laki-laki yang telah memberinya satu putra.
“Ayahmu selalu ada di sini, Nak. Meski jasadnya telah lebur dengan tanah.” Tangan Ibu letetakkan tanganku di dadanya.
“Ibu tidak merasa kesepian?” Sejenak wanita ayu ini menghirup napas perlahan. Rasanya beliau tengah memilin hatinya sendiri. Mengusir sunyi yang telah dikungkunginya sekian waktu.
“Kenapa tiba-tiba engkau bertanya begini?”
Kusimpan gugup yang tiba-tiba datang. Rasa bersalah pun datang menyergap. “Karim ingat Ayah, Bu”
“Doakan yang terbaik untuk ayahmu, Nak. Hanya kita berdua yang tahu dan merasakan bagaimana ayah telah memberi kita cinta dengan tulus. Meski Allah tidak mengijinkan waktu pada kita lebih lama untuk bersama, tapi Ibu telah berjanji dan berharap untuk dapat kembali bersama ayahmu nanti di surga-Nya.” Kedua mata Ibu kini menyimpan embun pada ujungnya.
Ingatanku pun melayang ke puluhan tahun silam. Langit sore yang menghampar biru bersih di tingkahi angin yang sesekali bertiup kencang mempermainkan batang kail yang aku pegang. Aku dan Ayah duduk berdampingan pada tepian kolam pemancingan. Belum satu ikanpun kudapat. Sedang beberapa kali Ayah telah memasukkan hasil pancingannya ke dalam ember.
“Ayah, kenapa nggak ada ikan yang mau memakan umpanku?”
Coba kamu jangan cemberut. Biar ikannya nggak takut” jawab Ayah meledekku. Wajah yang kulipat dan hampir terbenamkan pada kedua lipatan kaki segera kuangkat.
“Ayah, nanti kita makan pakai ikan goreng ya. Biar Ibu yang memasaknya. Di beri taburan tepung gurih dan dicocol ke sambal kecap. Pasti enak!”
“Ibumu memang paling hebat kalau soal memasak. Iya, kan?”
“Ayah cinta Ibu?”
“Tentu!”
“Selamanya?”
“Tentu!”
“Hanya Ibu?”
“Tentu!”
“Kenapa, Yah?”
“Karena Ibumu satu-satunya wanita yang Ayah cintai setelah nenekmu. Ayah berharap akan bersama Ibumu selamanya. Di dunia dan akhirat.”
*******
“Iya, Pak. Tuh ada Karim di teras.” Suara Ibu membuyarkan lamunan pagiku. Tampak pak Rahman berdiri tidak jauh dari tempat Ibu. Kupandangi keduanya yang kini hidup sendiri tanpa pasangan mereka. Pikiranku mengingat kembali apa yang disampaikan pak Rahman semalam. Mungkinkah keduanya memang telah sama-sama menaruh hati. Segera aku turun untuk membuktikan semua.
“Habis jogging, Pak?” sapaku pada pak Rahman yang mengenakan pakaian olahraga.
“Iya, sudah semakin ke sini harus semakin rajin menjaga kesehatan.” Kutangkap dari ujung mata Ibu sedikit menjauh. Menarik ujung selang airnya.
“Mari mampir, Pak.”
“Owh, ndak usah, Nak. Saya mau sarapan dan memberi makan mereka.” Tunjuk pak Rahman pada deretan sangkar burung-burung hias koleksinya yang bergantung rapih pada tiang-tiang berderet .
“Mari, Nak. Assalamualaikum.” Pamit Pak Rahman sambil berlalu
“Iya, Pak. Waalaikum salam.”
Kuhampiri Ibu yang juga tengah mengulas senyum sembari membungkuk membalas salam Pak Rahman.
“Bu, Pak Rahman sekarang tinggal sendirian ya, Bu?”
“Iya. Ibu juga kadang risih. Setiap pagi saat Ibu menyiram bunga pasti beliau akan datang menghampiri dan mengajak Ibu berbincang.” Ibu mengurai cerita tanpa kuminta. Kembali kuraba pelan hati Ibu.
“Wah, asyik dong, Bu?”
“Asyik gimana? Ibu malah takut timbul fitnah. Coba bagaimana kalau lama-lama nanti orang berpikiran yang nggak-nggak tentang Ibu dan pak Rahman, malu to?”
Tak kutangkap binar bahagia di mata Ibu saat menyebut nama Pak Rahman. Malah sebaliknya Ibu terlihat jengah.
“Ibu nggak ingin punya teman hidup lagi? Sepertinya Pak Rahman menaruh sesuatu pada Ibu.” Senyum meledek sengaja kuumbar untuk menelisik hati Ibu.
“Nggak akan pernah, Nak.Ayahmu taka akan pernah terganti.”
Sejenak beku. Kubiarkan Ibu kembali menyiram bunganya. Kini deretan perdu sebagai pagar rumah mendapat giliran untuk disiram.
Berlahan kuambil langkah mendekati Ibu.“Bu..,” kurengkuh pundak Ibu yang telah kusejajari. Tinggi Ibu kini tidak lebih tinggi dari pundakku.
“Apa, Nak?”
“Doakan ya, Bu. Akhir bulan ini Karim akan mengajukan pindah bagian. Supaya di mutasi ke PLN wilayah Lampung sebagai pegawai yang berkantor tetap. Karim ingin di sini menjaga Ibu.”
“Apa?! Bener, Nak?” mata ibu berlonjak dipenuhi binar.
“Iya, Bu.” Senyumku mengembang memberi jawaban.
“Lalu bagaimana dengan pekerjaan Utami dan anak-anak?” Ibu bertanya tentang istri dan kedua anakku.
“Utami akan saya minta berhenti bekerja, Bu. Mereka akan tinggal di sini. Menemani dan menjaga Ibu.”
Segera Ibu melepas selang yang ada di tanagnnya. “Terimakasih ya, Nak.” Mata Ibu kembali berkilat-kilat dipenuhi binar bahagia. Kedua tangannya bergetar meraih kepalaku. Kini aku menunduk dan mempersilahkan keningku untuk di kecupnya.
Maafkan anakmu, Bu. Yang telah melalaikanmu beberapa waktu. Seharusnya engkaupun tak harus terganti oleh siapa dan apapun juga. Bahkan oleh istri dan pekerjaanku. Tempatmu akan kembali di sini. Pada urutan pertama untuk orang yang kucintai. Seperti Ayah mencintaimu.

FILSAFAT CINTA



Cinta bisa disembunyikan, tapi cinta tidak bisa dibungkam, maka katakanlah selagi ada kesempatan atau kau akan kehilangan dan menyesal. Cinta menerima apa adanya, mencintai karena adanya perubahan, bukan cinta namanya melainkan perjanjian. Dalam cinta tidak ada perjanjian melainkan keikhlasan. Cinta penuh maaf dan rela berkorban demi yang tercinta bahagia. Mencintai karena ingin balasan, bukan cinta namanya, melainkan pamrih. Dalam cinta tidak ada pamrih melainkan ketulusan. Cinta penuh keindahan meskipun hanya dalam khayalan.
Jangan mencari jawaban cinta dengan logika, tapi tanyalah hati tentang perasaan cinta dan carilah pembenarannya melalui logika. Jika terus memaksakan keyakinan untuk diterima, tanya pada diri, apa itu benar cinta ? cinta tidak bermain dengan logika, tapi rasa untuk selalu membuat bahagia, apapun bentuknya.
Jangan salahkan perasaan cinta seseorang terhadapmu karena ia pun tidak pernah tau tentang rasa cinta yang tumbuh itu. Jangan kau benci karena cintanya padamu, sebab ia pun tersiksa karena rasa cinta itu padamu. Jangan kau ambil kesempatan karena cintanya terhadapmu, sesungguhnya kau telah berbuat dzolim karena cintanya terhadapmu.
Cinta adalah anugrah Allah yang diberikan kepada hamba-Nya, yang penuh
keindahan dan hanya bisa dirasakan. Dengan cinta orang bisa menutupi luka. Dengan cinta orang bisa menyembuhkan luka. Dengan cinta orang masih bisa berharap. Karena cinta manusia masih mempunyai mimpi. Karena cinta manusia bisa terluka. Karena cinta manusia bisa bahagia.
Cinta sejati adalah cinta yang tidak pernah mengharap untuk dibalas. Cinta sejati hanya memberi walau tanpa menerima. Cinta sejati bisa terluka, tapi tidak kuasa memberikan luka. Hanya cinta Sang Pencipta yang tak pernah mengharap balasan. Hanya cinta Sang Khalik yang tak pernah pamrih. Hanya cinta Sang Pencinta itu sendiri yang selalu setia. Maka cintailah Dia dan engkau tak akan dikecewakan. Cintailah Dia, karena cintamu akan terbalas. Cintailah Dia karena Dia selalu setia. Cintailah Dia karena kau akan bahagia.
Setiap orang pasti pernah pacaran, setidaknya sekali dalam hidupnya. Setiap suami pasti pacaran dulu dengan calon istrinya. Setelah mantap, baru mereka menikah. Kalau tidak mantap, yah putus, dan cari pacar lagi. Saya juga yakin, anda pasti pernah pacaran sebelumnya. Ya kan?
Setiap orang juga tahu, bahwa komponen terpenting dari pacaran adalah cinta. Ya, cinta! Namun, banyak orang kesulitan, ketika diminta menjelaskan, apa itu cinta? Ratusan pemikir dan ilmuwan mencoba mendefinisikan arti kata itu. Namun tak ada yang sungguh bisa menjelaskannya. Atau, jangan-jangan cinta itu hanya bisa dirasa, tapi tak bisa dijelaskan dengan kata-kata ? Bagaimana menurut anda ? Yang saya tahu, cinta itu punya enam komponen. Anggaplah saya punya teori sendiri tentang cinta, semacam filsafat cinta.Enam komponen itu adalah hasrat, kehadiran, komitmen, akal budi, berkembang, dan paradoks.
Hasrat
Komponen pertama dari cinta, menurut saya, adalah hasrat.Hasrat adalah keinginan yang membakar hati, dan mendorong kita untuk bertindak.Hasrat adalah sumber dari dorongan hidup manusia, yang membuat kita bangun di pagi hari, dan mulai melakukan aktivitas.Pada saat ini, saya yakin, anda sedang berhasrat untuk membaca tulisan saya. Iya kan? Hayoo ngaku…
Sekitar 50 tahun yang lalu, Jacques Lacan, seorang pemikir asal Prancis, pernah menulis, bahwa manusia adalah mahluk yang berlubang. Hah, berlubang? Bukan berlubang secara fisik, tetapi ia memiliki lubang dalam jiwanya yang terus menuntut untuk diisi. Isinya bisa macam-macam, mulai diisi dengan barang-barang mewah, teman, keluarga, cinta, dan sebagainya.Apakah anda punya lubang semacam itu di hati anda?
Pada hemat saya, Lacan betul.Saya sendiri merasakannya.Bagi saya, lubang dalam jiwa itu adalah sumber dari segala hasrat manusia.Artinya, keinginan dan dorongan hidup manusia berakar pada upaya manusia untuk mengisi lubang yang ada di dalam jiwanya.Saya menyebutnya sebagai “rumah hasrat”.Menarik bukan?
Saya pernah jomblo (ga punya pacar) cukup lama.Rasanya hampa.Hati kosong.Malem Minggu sepi.Mau curhat (curahan hati), tapi ga ada yang bisa diajak curhat.Akhirnya, di dalam hati muncul keinginan (hasrat) untuk mencari pacar lagi. Mirip seperti lagunya ST12 yang sempat terkenal, “cari pacar lagi…”
Setelah bergaul dan membuka lingkungan pergaulan baru (anak gaul nih ceritanya), saya pun mendapatkan pacar baru. Hati senang.Namun, itu tak lama.Si lubang (rumah hasrat) dalam diri kembali berteriak-teriak.Saya ingin pacar saya seperti ini, seperti itu.Tidak cocok.Putus lagi.Hampa lagi. Sedih lagi… hiks…
Dugaan saya, anda pun pernah mengalami seperti itu. Ga pacaran kesepian, tapi pacaran justru pusing dan repot. Manusia memang tak pernah puas, karena ia punya lubang hasrat di dalam dirinya yang menuntut untuk terus diisi, tanpa pernah sungguh penuh terisi. Artinya, kita seumur hidup selalu dibayangi oleh kecemasan untuk memenuhi hasrat kita.Tul ga?
Kata ajaran Buddha, lubang ini bisa dilenyapkan, dan manusia lalu bisa sampai pada kedamaian sempurna.Ajarannya kelihatan baik.Namun, menurut saya, justru hasrat ini yang membuat kita ini manusia, yang membuat kita ini hidup. Kalau dihilangkan, lalu kita ini apa namanya? Tidak tahu.Yang pasti bukan manusia.Robot?Mayat hidup? Hiii… Tidak bermaksud menghina ya.Bagaimana pendapat teman-teman yang mendalami ajaran Buddha?
Oke..oke.. kembali ke tema utama. Jadi pada hemat saya, salah satu komponen utama cinta adalah hasrat, dan hasrat itu sudah selalu ada dalam diri manusia, apapun agama, ras, ataupun etnisnya.Hasrat yang mendorong kita untuk mencintai, pacaran, menikah, punya anak, dan sebagainya.Hasrat yang mendorong kita untuk hidup.Tanpa hasrat, kita bagaikan mayat hidup berjalan. Udah ah..jangan ngomong mayat-mayat lagi.. serem…
Kehadiran
Komponen kedua, menurut saya, adalah kehadiran.Cinta itu butuh kehadiran, baik kehadiran fisik, maupun kehadiran hati.Orang yang mencintai harus “hadir” dengan seluruh dirinya untuk yang dicintai, untuk menemani, membantu, dan berjalan bersama dengan orang yang dicintainya. Kalo tidak hadir, maka apa gunanya pacaran, apa gunanya mencintai? Itu sama saja dengan “tidak mencintai” atuh. Ya kan?
Makanya, saya selalu kagum dengan orang-orang yang bisa pacaran jarak jauh, apalagi suami istri yang berhubungan jarak jauh.Kehadiran fisik hanya mungkin pada saat-saat tertentu saja, seperti pada saat liburan atau cuti.Yang mengikat mereka adalah kehadiran hati.Artinya, tubuhku jauh, tapi hati dan pikiranku bersamamu.Romantis ya? Cihuy…
Saya sering melihat, ada orang pacaran, tapi yang satu sibuk main Blackberry, yang satu sibuk main notebook.Mereka tidak bicara.Mereka tidak saling menatap. Lah, apa gunanya ketemu? Mereka pacaran, tetapi mereka tidak hadir untuk satu sama lain. Apa itu namanya? Temannya juga bukan pasti.Apakah anda seperti itu juga?
Saya juga sering marah, kalau berjumpa dengan teman, tetapi ia sibuk main Blackberry. Fisiknya ada di depan saya, tetapi perhatiannya entah kemana. Saya merasa diabaikan, ga dianggap manusia, tetapi cuma dianggap benda saja.Siapa yang tidak marah, kalau diperlakukan seperti itu?
Melihat itu semua, saya janji pada diri saya sendiri, bahwa saya akan memberikan perhatian penuh pada orang lain, jika mereka berbicara kepada saya. Saya tidak sibuk main BB, main notebook, atau main apapun. Saya akan mendengar, dan menanggapi, kalau diminta. Semoga janji saya ini juga bisa menginspirasikan anda untuk membuat janji yang sama kepada diri anda sendiri. Semoga….
Jadi intinya, orang pacaran itu harus punya cinta, dan cinta itu tandanya adalah kehadiran, baik kehadiran badan, hati, maupun pikiran.Tanpa kehadiran, pacaran itu cuma basa-basi, formalitas, atau sekedar menaikan status sosial.Kalau itu yang terjadi, semuanya jadi sia-sia.Kita jadi orang dangkal yang tak punya idealisme. Jangan jadi seperti itu ya… plis..
Komitmen
Komponen ketiga dari cinta, menurut saya, adalah komitmen.Komitmen adalah kesetiaan pada janji.Bukan hanya setia, tetapi janji itu dijalankan, ditepati, sampai sedetil-detilnya, dan jangan ditawar-tawar, kalau sudah disepakati.Ya ga?
Kok otoriter banget?Ga juga. Diskusi dan debat itu boleh dilakukan, sebelum janji dibuat. Tetapi ketika janji sudah disepakati, yah jangan ditawar lagi untuk membenarkan pelanggaran.Itu ndablek namanya. Hehehe…
Suatu saat, janji bisa berubah.Namun, sebelum janji berubah, harus ada pembicaraan dulu yang intensif, yang sering.Jangan tiba-tiba, salah satu pasangan ingin mengubah perjanjian, lalu semua berubah seenaknya.Yang penting, ketidaksepakatan itu dibicarakan. Bicara donk… jangan diam saja…
Saya sendiri juga bukan orang yang selalu tetap janji.Saya pernah melanggar janji.Tapi, saya sadar, dan kemudian berubah.Niat berubah pun belum tentu mengubah tindakan.Butuh waktu lama, sebelum niat sungguh menjadi kenyataan.Beberapa kali, saya dimarahi atau ditegur oleh pacar saya, karena tidak tepat janji.Maklum, namanya juga manusia. Yang penting kan ga diulangi lagi… hehehe..
Saya juga pernah punya pacar yang janjinya banyak, tetapi sering banget dilanggar.Akhirnya, kita berantem terus.Hubungan bukan lagi menjadi hiburan dan penguat, tetapi justru menjadi beban yang memberatkan.Susah kalo kita punya hubungan seperti ini.Bagaimana dengan kisah anda?
Pokoknya, cinta itu harus diikat dengan komitmen, baru sungguh menjadi cinta sejati yang menjadi penguat kehidupan, dan sumber kebahagiaan. Cinta tanpa komitmen itu seperti sambal tanpa cabe, artinya yah bukan sambal sama sekali. Ga ada gunanya.Masing-masing cuma menipu diri. Kita tidak hanya menipu orang lain, dengan mengaku mencintai dia, tetapi juga menipu diri sendiri. Kasiaaan banget….
Akal Budi
Cinta juga harus pake akal.Jangan mencintai secara gila-gilaan, sehingga ditipu pun tidak sadar.Orang yang mencintai juga harus tahu batas, kapan dia bisa memanjakan kekasihnya, memarahinya, atau meninggalkannya.Cinta tidak boleh buta. Duh..hari gini, tetap saja masih ada orang yang mencintai secara buta, sehingga semuanya dikorbankan, termasuk uang, keluarga, dan sebagainya. Jangan jadi seperti itu ya…
Saya pernah punya teman perempuan.Ia amat mencintai suaminya. Apapun keinginan suaminya pasti dituruti.Gaya hidup mereka mewah, sementara pendapatan tak seberapa.Ketika situasi keuangan menurun, hubungan mereka krisis, dan pecah.Teman saya amat sedih dan patah hati.Ternyata, suaminya hanya mau dimanja, tetapi tidak mau hidup sulit bersamanya. Duh..anda jangan sampai seperti itu ya…
Beberapa orang bilang, bahwa saya orang yang kejam.Di mata mereka, saya tuh pelit kalau pacaran.Kalau bikin perjanjian tuh tepat banget, sampe keliatan ga manusiawi.Pembelaan saya cuma satu, saya cuma ga mau memanjakan pasangan saya.Saya ingin mereka mandiri, dan tak tergantung secara emosional pada saya.Jahat ga sih begitu?
Saya juga dibilang sok-sok rasional. Itu sih tidak masalah, karena memang prinsip saya tetap sama, yakni pacaran dan cinta pun harus menggunakan akal. Jangan sampai kita diperas, karena cinta.Jangan sampai kita ditipu, karena cinta.Cinta tidak boleh membuat mata kita gelap dari kenyataan.Setuju ga? Hidup cinta..hidup akal! Hush..lebai..
Berkembang
Cinta sejati itu mengembangkan.Saya setuju dengan prinsip ini.Orang yang saling mencintai ingin pasangannya lebih baik, lebih pintar, lebih bijak.Hubungan mereka menjadi dasar untuk mengembangkan diri seutuhnya.Setuju?
Namun, ada kalanya upaya mengembangkan diri itu mengancam hubungan. Misalnya, istri dapat promosi di luar kota, dan harus meninggalkan keluarganya. Sementara, si suami merasa, bahwa urusan di rumah terlalu banyak untuk diurusnya sendiri, maka ia tidak setuju dengan rencana itu. Lalu bagaimana?
Saya rasa, tidak ada rumus universal untuk masalah itu.Yang perlu diperhatikan adalah prinsip berikut, semua keputusan yang dibuat harus didasarkan pada pembicaraan yang matang, egaliter, dan bebas dominasi antara semua pihak, yang nantinya terkena dampak dari keputusan itu. Proses ini menjamin, bahwa keputusan yang dibuat itu adil untuk semua pihak. Setujukah anda?
Berkembang juga harus tahu batas.Jangan sampai perkembangan diri justru malah menghancurkan hubungan.Percayalah, kesuksesan tidak ada artinya, kalau anda tidak punya orang yang bisa diajak untuk berbagi kesuksesan itu.Kebahagiaan itu bersifat sosial, dan tidak pernah bersifat semata individual.Orang yang paling berbahagia di dunia ini adalah orang yang paling banyak berbagi.Percaya tidak?
Saya punya seorang teman.Dia amat sabar, dan baik.Istrinya amat ambisius, dan sukses dalam karirnya.Pendapatan istrinya jauh lebih tinggi dari pada dia. Mereka hidup bahagia.Anaknya dua.Teman saya amat mendukung karir istrinya.Sementara, istrinya juga tahu batas, dan tak pernah mengorbankan keluarga.Saya tidak bilang, bahwa mereka keluarga sempurna.Namun, saya yakin, keluarga itu bisa menanggapi semua masalah kehidupan dengan baik, sebesar apapun masalah itu.Bagaimana pengalaman anda?
Paradoks
Esensi terdalam cinta, menurut saya, adalah paradoks.Paradoks itu artinya dua hal yang bertentangan, namun bisa menyatu, dan menciptakan sesuatu.Misalnya, anak itu sekaligus benci dan cinta pada ayahnya, atau orang itu sekaligus lembut dan keras pada saat bersamaan.Intinya, dua hal yang bertentangan justru bisa menyatu secara harmonis. Semoga anda tidak bingung ya..
Cinta pun juga paradoks. Di dalamnya, orang bisa merasakan benci dan sayang pada waktu yang sama. Cinta juga bisa bertahan, jika orang tidak terlalu mengikat pasangannya. Justru dengan melepas orang yang disayangi, maka cinta akan bertumbuh. Sebaliknya, dengan diikat, orang yang dicintai justru akan pergi. Apakah anda punya pengalaman seperti itu?
Kalau kata orang dulu, mencintai itu seperti menggengam pasir.Semakin kita kuat menggengam, semakin cinta itu jatuh. Sebaliknya, jika kita menggenggam dengan santai, maka pasir/cinta itu akan tetap di tangan kita. Jadi, cinta itu memang mirip pasir.Pasir adalah bahan dasar bangunan material, sementara cinta adalah bahan dasar bangunan spiritual.Romantis ya?
Di dalam cinta, semakin kita memberi, semakin kita akan mendapatkan. Semakin banyak kita berkorban, semakin kita akan memiliki banyak. Semakin kita mencintai, semakin kita akan dicintai. Namun, seperti prinsip di atas, prinsip akal budi tetap harus dipakai.Yang pantas-pantas saja dilakukan sebagai manusialah. Kalau kata anak remaja jaman sekarang, jangan lebay ya….
Saya punya pengalaman sewaktu masih kuliah dulu.Ketika pacaran, saya hitung-hitungan dengan pacar saya.Bukan hanya uang, tetapi waktu dan tenaga.Saya malas pergi keluar rumah.Saya malas mengunjungi tempat-tempat yang menarik.Bahkan, saya malas pergi ke kondangan.Siapa yang mau punya pacar seperti itu?
Alasan saya waktu itu hanya satu, yakni hemat, termasuk hemat uang, hemat tenaga, hemat bensin, dan sebagainya.Namun, proses pacaran kami jadi penuh tekanan. Pacaran jadi tidak enjoy, dan hanya menjadi beban. Semuanya dihitung, dan akhirnya saya pusing sendiri.Di akhir-akhir hubungan, saya mulai berubah mulai mengikuti keinginan pacar saya, walaupun itu melelahkan, dan buang-buang uang.Mukjizat terjadi? Hehehe..
Ternyata, hasilnya tidak jelek. Saya lebih enjoy, dapat banyak pengalaman dan pengetahuan baru, serta kenal dengan orang-orang baru. Wawasan saya diperluas.Bahkan, pacar saya bersedia patungan beli bensin, dan traktir makan.Sayangnya, hubungan kami tidak bertahan. Kami putus, karena alasan lain. Yang pasti bukan karena saya pelit… heheheh…
Kembali ke tema, intinya, pacaran itu harus punya cinta. Dan, cinta itu harus dihidupi dengan enam komponen, yakni komponen hasrat (1), kehadiran (2), kemampuan memberi ruang untuk berkembang (3), komitmen (4), harus pakai akal budi (5), dan dijalankan dengan penuh kesadaran akan paradoks hidup (6). Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kita pacaran! Yuk, belajar mencintai!

Peter Sina

TAKUT AKAN TUHAN ITU AWAL SEGALA ILMU (AMSAL 1:7)

Minggu, 19 Februari 2012

Filsafat Cinta


Tulisan-tulisan tentang filsafat sudah banyak sekali, dan arti dari filsafat itu sendiri sudah banyak dipahami oleh manusia. Mengapa, karena filsafat merupakan suatu kajian yang setiap hari kita lalui. Konkritnya adalah tanpa disadari atau disadari kita bertanya apa ini atau apa itu, mengapat seperti ini dan mengapa seperti itu. Semua itu hanyalah beberapa contoh saja dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. Terlepas dari kesadaran atau ketidaksadaran dalam berfilsafat, dalam tulisan pendek ini akan mengkaji filsafat cinta. Sebagai deskripsi bahwa filsafat adalah cinta akan kebijaksanaan, dan cinta adalah berkaitan dengan kasih. Dengan demikian, menurut penulis filsafat cinta adalah mencintai orang lain dengan bijak dan dilandasi oleh kasih Kristus.
Sehubungan dengan pendefinisian sebelumnya, tampak bahwa filsafat cinta berfondasikan kasih sehingga mendapatkan kesesuaian dengan Takut Akan Tuhan Adalah Awal Dari Ilmu Pengetahuan (Amsal 1-7). Lanjut bahwa, dengan berfondasikan kasih maka dapat dikatakan bahwa seni mencintai dan dicintai merupakan salah bentuk aplikasi dari kasih, yang apabila dilihat dari perspektif injil diperoleh bahwa kasih adalah the golden rule yang diperintah oleh Yesus Kristus. Tepatnya adalah dalam Matius 22; 36-40 “Guru hukum manakah yang terbesar dalam hukum taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”.Oleh karena itu, siapa saja yang memiliki cinta, maka dia pun memiliki kasih.
Memiliki cinta yang nota bene memiliki kasih menurut penulis merupakan suatu bentuk panggilan hidup sehingga janganlah menganggap remeh makna cinta seperti kalimat gombal yang sering didengar yaitu I love u yang berarti aku mencintai kamu. Mengapa, karena dala ungkapan pendek tersebut mengandung banyak makna yaitu suatu bentuk ungkapan syukur atas kasih sehingga seseorang dapat merasakan suatu pencerahan bahwa dirinya mengasihi dan akan dikasihi. Hukum alam pun berlaku dalam hal ini, karena barang siapa mengasihi maka dia pun akan dikasihi, dan barang siapa tidak mengasihi maka dia pun tetap akan dikasihi karena pasti suatu saat citra dirinya akan pulih atau dipulihkan oleh kasih itu sendiri yang bersumber dari Sang Pencipta.
Hanya saja sebegai manusia normal atau memiliki akal sehat, sebaiknya perlu juga meningkatkan kesadaran untuk memulihkan diriya sehingga mampu mencintai dan dicintai. Nalarnya adalah bermodalkan kepekaan jiwa bahwa kita semua merupakan hasil ciptaan yang Maha Kuasa, maka sudah sewajarnya jika kita semua saling mencintai yang merupakan salah satu bentuk dari mengasihi. Lebih spesifiknya lagi, kita mampu gunakan akal atau pikiran kita untuk mencintai sesama manusia guna mampu saling berkontribusi dan pada akhirnya akan menjadikan kehidupan berserta seluruh totalitasnya menjadi indah dan berkat.
Bukan hanya itu saja, filsafat cinta juga merupakan buah dari perenungan atau kontemplasi mengenai bagaimana dorongan terdalam dari jiwa untuk melakukan terobosan pada hal-hal positif atau membangun karakter yang positif atau sehat. Logikanya adalah filsafat cinta merupakan jembatan untuk membangun karakter positif untuk berkontribusi atau bahkan untuk belajar sepanjang siklus hidup seseorang. Lebih lanjut, bermodalkan cinta yang merupakan bawaan kapasitas spirit yang dianugerahi oleh sang kuasa, orang tersebut mampu menjadikan dirinya lebih bermakna atau bernilai dalam setiap perilaku sehari-hari dan juga dapat dijadikan benteng untuk membangun suatu kebiasaan yang sehat dalam berinteraksi dengan sesama manusia.
Atau menurut ungkapan Antony DeMelo dalam doa sang katak sebagai “bukan keadilan yang menyelamatkan dunia melainkan kedamaian”. Mengapa, karena kedamaian yang merupakan salah satu kondisi yang memampukan seseorang beraktualisasi diri memiliki keterkaitan dengan filsafat cinta. Lebih jelasnya adalah menurut penulis keadilan hanya dapat diwujudkan apabila dalam interaksi antara mansuia sudah ada kedamaian, dan kedamaian itu hanya dapat di wujudkan atau ditimbulkan oleh cinta atau filsafat cinta yang secara eksplisit merupakan deskripsi dari saling mengasihi antara sesama manusia. Bukan hanya itu saja,  bermodalkan filsafat cinta maka seseorang akan benar-benar paham bahwa setiap detik yang dianugerahi merupakan wujud dari cinta oleh sang Kuasa kepada manusia ciptaannya. Dengan demikian, selamat menjalani hidup yang penuh dengan warna-warni saling mengasihi yang akan memicu rasa cinta. Akhir kata penulis mengucapkan selamat berfilsafat cinta dalam totalitas kehidupan kita semua.
Kata Kata Bijak Cinta Menurut Para Tokoh - Klo kita cari di google kita pasti menemukan kumpulan Kata kata bijak Menurut Para Tokoh banyak banget ya ??hehe emang apa sich kata bijak itu??kata bijak itu ya intinya kata- kata yang disusun secara indah yang mempunyai makna dalam dch…hahahaha bisa juga berupa kata kata mutiara, kata kata motivasi, atau juga kata kata manis.
langsung aja kita simak ya :semangat!:
Berikut juga ada kata kata bijak cinta :

Kata bijak cinta Jika hari kemarin kmu buat kesalahan, maka hapuskanlah dgn p’buatan baik dan Kmupun menjadi t’puji.

Kata bijak cinta Harta adalah apa yg dimakan sampai kenyang, yg dipakai sampai lapuk dan yg di sumbangkan kepadaorang lain. Mahluk yg paling mulia di dunia ini adalah manusia, dan bagian tubuh manusiayg paling mulia adalah hati. (Imam al Ghazali)

Kata bijak cinta Janganlah kmu b’sedih hati kecuali karena sesuatu yg akan mencelakakanmu esok di akhirat, dan Janganlah kmu b’senang hati, kecali karena sesuatu yg akan menye-nangkannyadi aim keabadian nanti. (Abdullah bin Khubaiq)


Kata bijak cinta Hati mempunyai alasan2 yg ga’bisa dimengerti oleh akal. (Pascal)

Kata bijak cinta Hati dapat menciptakan p’damaian n’ketentraman diri,karena hati dapat me-lihat kebenaran 70kali lebih akurat dibandingkan dengan indera lainnya. (Jalaludin Rumi)

Kata bijak cinta Kesetiaan merupakan sifat yg paling suci dari hati manusia. (Seneca) Nikmatilah hidup kmu dengan melakukan hal – hal kecil, karena suatu saat nanti jika menoleh ke belakang, t’nyata hal – hal kecil itu tidak kecil.( Robert Brault)

Kata bijak cinta Banyak ilmu akan banyak kawan, kaya harta akan banyak musuh. (AN bin abi Thalib)

Kata bijak cinta Ilmu b’tambah dengan banyak menye-dekahkannya, dan b’kurang jika anda menahannya. (Al llbari)

Kata bijak cinta Kebaikan iman dengan amalan, kebaikan hati dengan niat, dan kebaikan niat dengan ikhlas.

Kata bijak cinta Seni memori yg sebenarnya adalah sen! p’hatian. Benar p’hatian akan ingat, dan salah p’hatian akan lupa. (Samuel Johson)

Kata bijak cinta Ingatan ga’ p’nah salah yg salah adalah cara qta menggunakan ingatan Jika kmu menghadapi dunia ini dengan jiwa yg luas, maka kmu melihat b’bagai hakekat kegembiraan semakin b’tambah dan luas, sedangkan hakekat kedudukan semakin mengecil n’menyempit. (Ar – Rafi’i)

Kata bijak cinta Tidak adayg bisa membantu ketenangan jiwa selain dari diri sendiri. (G.Chr.Lich-tenberg)

Kata bijak cinta Kebahagiaan dan tidak kebahagiaan manusia t’gantung pada diri sendiri. ( Abraham lincoln)

Kata bijak cinta Barang siapa yg mencita – citakan satu kebaikan dan tidak jadi melaksanakannya, maka baginya dituliskan (pahala) kebaikan. (H.R. Muslim)

Kata bijak cinta Seekor burung hantu yang bijaksana duduk di sebatang dahan. Semakin banyak ia melihat, semakin sedikit ia b’bicara.Semakin sedikit ia bicara, semakin banyak ia mendengar. Mengapa qta ga’ seperti burung hantu yg bijaksana itu? (Edward Mersey Ricards)

Kata bijak cinta Jadilah diri kmu sendiri karenaga’ adayg bisa melakukannya lebih baik dari diri qta sendiri. (franklin D.Roosevelt)

Kata bijak cinta Jangan t’lalu mencemaskan kepercayaan diri kmu sendiri.Cemaskanlah karakter kmu sendiri.( Dr. Laura Schlessinnger)

Kata bijak cinta Bila rahasia sebuah atom dari atom – atom t’sikap, rahasia segala benda ciptaan, baik lahir maupun batin akan t’sikap, dan kmu takkan melihat pada dunia ini atau dunia yg akan datang sesuatu kecuali TUHAN. (Syaikh Ahmad AI-Alawi)

Kata bijak cinta Bila kmu melrlukan kata2 ‘ntuk menggambarkan pengetahuan n’pemahaman, itu sprti burungdim sangkar.Memiliki sayap tapi ga’ bisaterbang. (Kahlil Gibran)

Tambahan diatas saya peroleh dari docstoc.Pelan2 ya biar saya bisa melanjutkan kata bijak tentang cinta diatas sampai 100, tapi sebelum itu kunjungi beberapa posting saya diatas, lanjutanya ada disana. Mungkin terlalu berlebihan jika saya katakan karya saya diatas sebagai kata kata bijak cinta masih banyak kata kata bijak tentang cinta , tetapi setidaknya saya mencoba share dengan pengunjung blog peluang usaha ini.

kata bijak ttg cinta mungkin bagi sebagian orang seperti halnya kata bijak putus cinta tetapi akan lebih baik jika kita memahami perasaan tertinggi yang mampu diukapkan manusia secara lebih arif, apapun itu bentuknya.
Cinta adalah bagian dari fitrah, orang yang kehilangan cinta dia tidak normal tetapi banyak juga orang yang menderita karena cinta.Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan tepat.
Hikam: "Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik." (Al-Qur`an: Al-Imron ayat 14)
Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Cinta memang sudah ada didalam diri kita, diantaranya terhadap lawan jenis.Tapi kalau tidak hati-hati cinta bisa menulikan dan membutakan kita.
Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya.Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung kepada maksiat.Cinta yang semakin bergelora hawa nafsu, makin berkurang rasa malu.Dan, inilah yang paling berbahaya dari cinta yang tidak terkendali.
Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada rel yang menjaga martabat kehormatan, baik wanita maupun laki-laki.Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin diminum semakin haus.Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah, selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja.
Cara untuk bisa mengendalikan rasa cinta adalah jaga pandangan, jangan berkhalwat berdua-duaan, jangan dekati zina dalam bentuk apapun dan jangan saling bersentuhan.
Bagi orang tua yang membolehkan anaknya berpacaran, harus siap-siap menanggung resiko. Marilah kita mengalihkan rasa cinta kita kepada Allah dengan memperbanyak sholawat, dzikir, istighfar dan sholat sehingga kita tidak diperdaya oleh nafsu, karena nafsu yang akan memperdayakan kita. Sepertinya cinta padahal nafsu belaka. (imm)
Cinta dalam bahasa Arab disebut dengan mahabbah.Sinonim dari kata cinta dalam bahasa Arab lebih dari 60 kosakata/mufradat.
Hal ini menunjukkan cinta merupakan hal yang agung bagi mereka, selalu didendangkan oleh para penyair dan dilantunkan oleh para pujangga, disebut-sebut di pertemuan.  Sama halnya dengan pemujaan mereka terhadap kedemawanan dan keberanian sehingga lafazh singa, pedang, khamr bagi mereka orang Arab mempunyai ratusan sinonim.
Cinta dalam bahasa Arab sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Qayyim rahimahullah mempunyai berbagai macam makna:
  • Cinta bermakna kesucian, kebeningan dan kejernihan.
  • Cinta bermakna percikan dan riak, seperti riak dan percikan air yang tampak ketika hujan deras turun. Begitu juga dengan cinta seseorang membuat hati beriak ketika teringat dengan sang kekasih.
  • Cinta bermakna teguh dan tidak berpindah, sebagai-mana teguhnya unta ketika ia duduk diperintah oleh majikannya, sekalipun banyak batu cadas yang melukainya, begitu pula dengan cinta ketika ia telah terbuhul kuat, maka ia tidak akan mau berpindah ke pada yang lain.
  • Cinta bermakna inti, isi dan biji yang dijadikan benih.
  • Cinta bermakna bejana besar dan berisi penuh yang tidak mungkin lagi dimuat dengan sesuatu yang lain, begitu pula dengan cinta ketika ia telah memenuhi hati, ia tidak dapat diisi dengan sesuatu yang lain.
  • Cinta juga bermakna tungku sebagai tempat pembakaran yang diatasnya diletakkan sesuatu, begitu juga dengan cinta, ia menerima beban yang dipikul atas nama cinta. (Silahkan lihat Raudhatul Muhibbin)
Ibnu Hazm rahimahullah berkata, “Cinta – semoga Allah memuliakanmu – mulanya adalah gurauan dan akhirnya serius.Sulit membuat definisi yang benar tentang cinta dan memahami hakikatnya, kecuali setelah bersusah payah dalam mengetahuinya.Dan cinta bukanlah dari perkara yang terlarang dalam agama, karena hati di tangan Allah subhanahu wa ta’ala dan banyak yang telah jatuh cinta dari kalangan Khalifah dan Imam.” (Thuqul Hamamah, Ibnu Hazm, Darul Kutub Ilmiyah hal. 6-7)
Semua cinta di atas kecintaan kepada Allah itulah cinta hakiki, semua cinta yang mengantarkan seseorang kepada taat kepada Allah itulah cinta yang sebenarnya. Karena cinta adalah kesucian, pengorbanan, keteguhan dalam memegang janji, keikhlasan dalam melaksanakan perintah Allah subhanahu wa ta’ala.
Cinta adalah akad dan perjanjan …
Cinta adalah airnya kehidupan bahkan ia adalah rahasia kehidupan …
Cinta adalah kelezatan ruh bahkan ia adalah ruh kehidupan …
Dengan cinta menjadi terang semua segala kegelapan ..akan cerah kehidupan .. akan menari hati .. dan akan bersih qalbu …
Dengan cinta semua kesalahan akan dimaafkan … , dengan cinta semua kelalaian akan diampunkan …, dengan cinta akan dibesarkan makna kebaikan
Kalaulah bukan dengan cinta, maka tidak akan saling meliuk satu dahan dengan dahan yang lainnya,
Kalaulah bukan dengan cinta tidak akan merunduk rusa betina kepada pejantannya, tidak akan menangis tanah yang kering terhadap awan yang hitam, dan bumi tidak akan tertawa terhadap bunga pada musim semi.
Ketika cinta hampa dalam kehidupan, maka jiwa akan sempit dan terjadilah pertikaian dan perselisihan.
Ketika cinta telah hilang, maka akan layulah bunga, akan padamlah cahaya, akan pendeklah usia, akan kering danau di hutan belantara, akan silih berganti datang penyakit dan sengsara.
Ketika cinta telah sirna…taktala itulah lebah meninggalkan bunga, taktala itu burung pipit meninggalkan sangkarnya, taktala itu pula kutilang tidak hinggap pada pucuk cemara.
Sekiranya lautan mempunyai pantai dan sekiranya sungai mempunyai muara, maka lautan cinta tidak berpantai dan sungai cinta tidak bermuara.
Disalin dari Buku Buhul Cinta, Upaya Melestarikan Cinta Pasangan Suami Istri Sampai Ke Surga. Penulis,  Armen Halim Naro rahimahullah. Halaman 21-25, cetakan kedua: Dzulqa’dah 1429H/November 2008M. CV. Darul Ilmi.
Tahukah anda arti cinta sejati yang sesungguhnya?sebenarnya itu adalah kehampaan. Kalaupun itu hanyalah sebuah kumpulan kata-kata tanpa makna.Inilah sebuah kalimat bijak tentang seorang yang telah dikhianati olehnya.
Walau begitu cinta bersifat relatif, seperti halnya sebuah sungai yang mengalir.Mencari lautan sebagai pelabuhan terakhir.
Dan sesungguhnya…
Cara terbaik dalam memaknai arti cinta adalah dengan memberi.Cinta tidak datang karena manusia saling menerima.Itu ada karena manusia pertama-tama saling memberi, dan akhirnya terbentuklah kata cinta.
Selain memberi, cinta juga memiliki arti di sisi tergelapnya, yaitu memaafkan.Sesungguhnya ini adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia ketika harus memberi maaf. Walau itu harus dilakukan..walau itu harus dimaknai.
Entahlah, yang pasti. Sebagai seorang pria idaman wanita memaafkan setiap kesalahan wanita adalah sebuah tugas dan bukan sebuah hak .Yang perlu kita lakukan sebagai pria adalah cukup membuat cinta sejati terukir di hati paling dalam dan terdingin.Kemudian menunggu dan terus menunggu untuk ditemukan.
Anda tidak percaya cinta sejati?
Itu hal murni karena memang mungkin selama hidup anda tidak pernah menyadarinya.Sesungguhnya cinta semacam itu ada, ada pada setiap sisik di hati anda, ada disetiap mimpi anda dan ada di setiap imaginasi anda.
Hanya sayangnya itu sebuah hal yang sulit untuk diungkapkan dalam 5-10 kata pertama.
Sebagai pria, kita memiliki sebuah bakat untuk mencintai wanita.Kita tidak perlu banyak tahu apakah artinya benar atau tidak. Sesungguhnya bukan itu yang dimaksud..ketika sebuah cinta pertama kali dibuat di dunia.
Cinta sejati dibuat untuk dirasakan tanpa perlu memaknai arti yang sesungguhnya.Sepanjang manusia hidup terutama pria, minimal satu kali anda merasakan cinta kepada wanita.
Karena memang pria ditakdirkan untuk terus mencintai wanita, dan melindunginya apapun yang terjadi.
Dan bagaimana jika cinta si wanita bertepuk sebelah tangan, Inilah arti sesungguhnya dari cinta pria yaitu merelakannya.Kita tidak bisa hidup bersama dengan dia jika dia merasa menderita bersama kita.
Cinta pria tidak seperti cerita romeo dan juliet, jika si pria mati maka si wanita mati.
Ada 5 buah hal yang harus dimaknai dalam cinta sejati. Tapi saya tidak akan menyebutkannya satu persatu. Karena makna dan artinya sama saja yaitu saling mencintai dan memberi.
Sesungguhnya anda tidak perlu mengerti secara 100% apa itu sesungguhnya cinta sejati? Mungkin hanya sekitar 10% saja lebih dari cukup untuk mengartikannya dengan sebuah makna.Karena langit selalu diciptakan untuk melindungi bumi dimanapun cinta itu berada.
Matahari selalu mempercayakan bulan untuk menerangi malam.Dan pria harus mengambil jalannya untuk sebuah peperangan demi melindungi bidadari terakhirnya.Ini bukan lelucon apalagi karya sastra ini adalah sebuah imaginasi pria yang mencoba mengartikan cinta yang sesungguhnya.
Namun hari demi hari selalu berjalam melewati kolong langit. Saat itulah kita akan tersadar akan sebuah cinta yang sejatinya menjadi  milik setiap orang yang menginginkannya. Dalam hidup ini hanya ada dua hal yaitu cinta dan benci.
Tapi benci diawali dari sebuah cinta sejati.Yang sejatinya itu tidak memiliki arti yang berkesinambungan.Dan semua orang ataupun daun-daun bingung saat memberikan arti. Apakah itu sejati atau itu adalah kehampaan
Sebuah arti yang selama ini dicari oleh manusia, sebuah arti sejati yang memiliki makna seperti kilaunya berlian.
Dan ketika semua itu berakhir hanya ada satu yang bertahan hidup.Yaitu arti cinta itu sendiri, sebuah kata sebuah makna yang membuat manusia dapat hidup selama bertahun-tahun.Semua diawali dari cinta dan semua diakhiri oleh sebuah cinta kembali.
bila tanganmu berkerinagt, hatimu dag-dig-dugsuaramu bagai tersangkut ditenggorokan
itu bukan CINTA tapi SUKAbila tanganmu tak bisa berhenti memegang dan menyentuhnya
itu bukan CINTA tapi BIRAHIbila kamu menginginkannya karna tau ia akan selalu ada disampingmuitu bukan CINTA tapi KESEPIANbila kamu menerima pernyataan cintanya karna kamu tak mau menyakiti hatinyaitu bukan CINTA tapi KASIHANbila kamu mau memberikan semua yang kamu suka demi diitu bukan CINTA tapi KEMURAHAN HATIbila kamu bangga dan ingin memamerkannya kepada semua orangitu bukan CINTA tapi KEMUJURAN
bila kamu mengatakan kepadanya bahwa ia adalah satu2nya yang kamu pikirkanitu bukan CINTA tapi GOMBALketika kamu mencintainyaketika kamu melakukan semua untuknya tanpa berharap lebih….ketika kamu menerima kesalahannya karna itu bagian dari kepribadiannyaketika kamu rela memberikan hatimu, kehidupanmu, bahkan kematianmuketika kamu tercabik bila dia sedih, dan berbunga ketika dia bahagiaketika kamu menangis untuk kesedihannya walopun dia cukup tegar untuk menghadapinyaketika kamu tertarik pada orang lain tapi kamu masih setia padanyaketika kamu merelakannya dengan senyum karna kebahagiaannya tidak bersamamuitulah rasa CINTA yang sesungguhnya…..Apa Cinta itu? Ya mungkin kata tersebut yang selalu melintas di benak kita.Banyak orang-orang dari berbagai kalangan mendefinisikan bermacam-macam arti tentang cinta. Ada yang bilang cinta itu buta, buta itu ijo jadi cinta adalah buta ijo . Ada juga yang mengartikan cinta itu gila. Dalam lagu jamurd yang berjudul “Cinta adalah …..” dijelaskan tentang cinta yaitu sebagaimana dalam lirik lagu tersebut adalah sebagai berikut Cinta adalah – Jamrud
Ada yang bilang karunia, Banyak bilang malapetaka, Yang sudah tercipta
Ada yang bilang surga, Banyak juga bilang neraka, Yang siap mengikatmu
Cinta… bisa indah, Saling menjaga dan percaya, Walaupun nipu-nipu dikit
Pesan Sponsor

Tapi bisa… engga bisa, Badan berantakan, jarang makan
Ya dekil, ya bau, ya ngomong sendiri
Ada yang bilang segala, Ada yang bilang biasa saja, Yang mudah di buang…
OK….. memang dari berbagai macam definisi tentang cinta, hampir semuanya itu mendekati kebenarannya, karena faktanya, orang-orang akan dapat berbuat apa saja demi cinta, banyak orang yang sakit hati karena cinta, dan tidak jarang juga orang yang bahagia karena cinta. Untuk menjawab pertanyaan yang selalu melintas di benak kita “Apa itu cinta?” atau “Apakah Cinta itu”?dibawah ini adalah penjelasan mengenai arti atau definisi cinta.
Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit.Bisa di alami semua makhluk.Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa.Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda.Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
  • Perasaan terhadap keluarga
  • Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
  • Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
  • Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
  • Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
  • Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
  • Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
  • Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
  • Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
  • Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
  • Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
  • Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
  • Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge
Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.
Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
  • Perasaan
  • Pengenalan
  • Tanggung jawab
  • Perhatian
  • Saling menghormati
Erich Fromm dalam buku larisnya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: Care, Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan dll pada sikap otoriter.
Jenis-jenis cinta
Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta.Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia.Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan.Lihat hipotesis Sapir-Whorf.
Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada ‘jiwa’ atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan.Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya


Cinta Antar Pribadi
Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekedar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.
Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
  • Kasih sayang: menghargai orang lain.
  • Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tentunya sangat jarang kita temui sekarang ini).
  • Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
  • Komitmen: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
  • Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
  • Kekerabatan: ikatan keluarga.
  • Passion: Hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
  • Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
  • Kepentingan pribadi: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
  • Pelayanan: keinginan untuk membantu dan atau melayani.
  • Homosecs: Cinta dan atau hasrat s3csoeal pada orang yang berjenis kelamin sama, khususnya bagi pria. Bagi wanita biasa disebut Lesbian (lesbi).
Energi s3csoeal dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan.Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta.Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobi yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia. (Sumber: id.wikipedia.org)