BAB III
IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH
III.1.
Identifikasi Permasalahan
Dalam
pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata, terlebih dahulu melakukan
observasi di sekitar lokasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah yang
terdapat di masyarakat Desa Buntu Sarong, Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang.
Disamping itu, dilakukan pula wawancara mendalam (in-depth interview)
dengan kepala lingkungan dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai permasalahan yang
sering dan tengah dihadapi. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,
maka diperoleh masalah yang dihadapi oleh masyarakat yaitu :
1. Kurangnya
kesadaran warga tentang
penanaman pohon (penghijauan) di lingkungan sekitar
Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan pada tahap
awal saat berada di lokasi KKN, ditemukan beberapa permasalahan yang tengah
dihadapi oleh masyarakat. Diantara permasalahan tersebut
yaitu kurangnya kesadaran warga
tentang penanaman
pohon (penghijauan) di lingkungan sekitar dan di sepanjang jalan, terutama
daerah-daerah jalan yang rawan akan longsor. Hal ini terjadi karena kesibukan
masyarakat Desa Buntu Sarong yang dominan bekerja dalam bidang pertanian dan
peternakan dengan landasan faktor pendukung sebagai wilayah yang mempunyai
lahan pertanian yang sangat luas. Melihat fungsinya, pohon bukan hanya sebagai
tempat berteduh, tetapi dapat digunakan baik itu sebagai pencegah banjir,
longsor, dan lain-lain. Sehingga di era modern ini, perlu adanya pengetahuan
yang lebih pada masyarakat tentang penanaman pohon dan manfaatnya yang akan
dinikmati anak cucu kita nantinya.
2. Kurangnya
kesadaran dan kepedulian perangkat-perangkat desa dalam hal menata dan
memperbaiki peta desa
Disamping
masalah yang berkaitan dengan pembagian dan penanaman bibit pohon
(penghijauan), ada pula beberapa permasalahan yang diperoleh selama masa
observasi di lapangan, diantaranya adalah minimnya perhatian dan kesadaran pemerintah
desa dalam menata dan memperbaiki peta desa yang telah rusak.
III.2.
Pemecahan Masalah
Setelah
melakukan observasi yang dilakukan pada minggu pertama di lokasi, langkah
selanjutnya yang ditempuh yakni menyusun program kerja yang akan dilaksanakan
selama berada di lokasi. Program kerja ini disusun secara sistematis dan
berbasis keilmuan, dimana berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan observasi
yakni perbandingannya 50% untuk Pembagian
Bibit dan Penanaman Pohon (Penghijauan) dan 50% untuk Perbaikan Peta Desa.
Dengan adanya program kerja semacam ini diharapkan dapat bermanfaat dan
dikembangkan oleh warga setempat, khususnya di Desa Buntu Sarong Kec. Masalle Kab.
Enrekang. Program-program tersebut lalu diaplikasikan di lapangan dengan cara
melakukan penanaman dan pembagian bibit pohon di Desa Buntu Sarong dan kemudian
lanjut pada program kerja selanjutnya yaitu perbaikan peta desa yang
dilaksanakan di Kantor Desa Buntu Sarong. Pada program kerja pembagian dan
penaman bibit pohon melibatkan masyarakat dan instansi terkait. Selanjutnya,
untuk program kerja perbaikan peta desa melibatkan perangkat dan pemerintah desa.
Kemudian dari seminar tersebut, kami memberikan solusi untuk mengantisipasi
masalah yaitu sebagai berikut.
a.
Observasi
Lapangan
Observasi lapangan
bertujuan untuk mengetahui kondisi Desa Buntu Sarong, bersilaturrahmi dengan warga dan bermusyawarah dengan melakukan
Seminar Desa untuk menentukan
program kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan mampu dilakukan atau dibantu
oleh mahasiswa.
b.
Penanaman Pohon (Penghijauan)
Melihat keadaan lingkungan Desa Buntu Sarong yang
rawan akan longsor, selain sebagai bentuk penghijauan dengan fungsi tempat berteduh,
diharapkan pembagian dan penanaman bibit pohon bisa memperkuat ekosistem yang
ada di lingkungan sekitar dan mencegah pengikisan/erosi yang sering terjadi di
sepanjang jalan, sehingga mampu menahan longsor dan banjir, juga sebagai
pencegah Global Warning yang akan terjadi nantinya.
c.
Perbaikan Peta Desa
Melihat keadaan dan kondisi peta desa yang ada di Kantor Desa Buntu
Sarong, perbaikan peta desa ini bertujuan sebagai
bahan informasi agar tiap
warga yang masuk ke kantor desa bisa melihat dengan jelas dan mengetahui baik
batas-batas desa maupun batas tiap-tiap dusun.
BAB IV
KEGIATAN
YANG DILAKSANAKAN
Pelaksanaan program kerja tetap mengacu pada program yang
telah disusun dari
identifikasi dan pemecahan persoalan. Program kerja yang telah dilaksanakan merupakan program yang berbasis pada bidang keilmuan dengan perbandingan 50% : 50%. Berikut
ini rincian kegiatan yang telah lakukan selama kurang lebih dua bulan di Desa Buntu
Sarong Kec. Masalle Kab. Enrekang:
IV.1.
Penanaman Pohon (Penghijauan)
Sebelum memulai program kerja untuk menyelesaikan
permasalahan di Desa Buntu Sarong
Kec. Masalle Kab. Enrekang, terlebih
dahulu dilakukan observasi lapangan pada tanggal 13 Juli 2014 yang bertujuan
untuk mengetahui kondisi di Desa Buntu Sarong Kec. Masalle Kab. Enrekang. Selanjutnya mengadakan Seminar Desa pada tanggal 19
Juli 2014 untuk menyusun program kerja. Adapun program kerja yang diadakan
yaitu Pembagian dan Penanaman Bibit Pohon (Penghijauan) .
Tujuan dilaksanakan program kerja ini adalah agar masyarakat mendapatkan tambahan pengetahuan
yang lebih tentang penanaman pohon, dimana fungsi dari pohon tersebut bukan
hanya sebagai tempat peneduh, melainkan dapat digunakan sebagai pencegah banjir
dan longsor, terutama dalam mencegah Global Warning. Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 22 Agustus 2014
dan penanggung jawab kegiatannya adalah Muh. Kaseng, dimana hasil yang dicapai yaitu
100%. Tidak terdapat hambatan yang dialami karena masyarakat Desa Buntu Sarong memiliki
antusias yang tinggi dalam proses pembagian
dan penanaman bibit pohon.
Dalam kegiatan ini biaya yang digunakan berasal dari Swadaya
Pemerintah Daerah yang memberikan bibit pohonnya secara gratis.
IV.2.
Perbaikan Peta Desa
Perbaikan
peta desa dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2014 di Kantor Desa Buntu Sarong.
Dalam pengerjaannya, tidak ada hambatan yang dialami karena pemerintah dan perangkat
desa sangat mendukung program kerja tersebut.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Buntu Sarong Kec. Masalle Kab. Enrekang, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Masyarakat dapat
mengetahui dan memahami bagaimana pentingnya penanaman pohon (penghijauan) di
lingkungan sekitar, terutama daerah-daerah yang rawan akan longsor.
2.
Setiap kantor desa
perlu peta desa yang baru agar masyarakat bisa melihat dan mengetahui dengan
jelas segala batas-batas desa dan dusun dan segala komponen tentang wilayah
desa yang bersangkutan.
B.
Saran
Saran yang
dapat diberikan berdasarkan observasi dan hasil pelaksanaan kegiatan antara
lain:
1. Kepada masyarakat yang berada di Desa Buntu Sarong agar lebih
memahami pentingnya penanaman pohon untuk anak cucu kita di masa yang akan
datang. Selanjutnya, kepada seluruh pemerintah desa untuk lebih memperhatikan
keadaan kantor desanya.
Kepada penyelenggara KKN
Gelombang 87 tahun 2014 UPT P2KKN Universitas Hasanuddin agar pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata kedepannya lebih memperhatikan waktu dan tempat pelaksanaan
KKN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar