Rabu, 10 Desember 2014

Kerinduan Senja Atas Pengagum

Kubuat sajak ini untukmu, ketika sore berselimut gerimis
Nyanyian gemerlap pun terhenti, seperti hatiku kian terhunus
Aku terhunus rindu, rindu yang berkepanjangan
Sama dengan deru alur, darahku bergelora bagai api abadi

Ada sepenggal cerita untukmu
Dan tiada makna bila kuceritakan di sini
Nanti, saat kusematkan seuntai lingkar kecil yang memaniskan jarimu
Mungkin saja, saat engkau memandang senja lagi

Kali terakhir kau memandang senja
Dan sekumpulan camar merangkai suara
Seakan menanti cumbuan ombak ke tepi pantai, sebenarnya itu aku
Menanti waktu atau sederet sumringahmu menemani di sore itu

Mungkin, sajak ini tak mampu menggugah hatimu melihat rinduku
Kala hampir setara dengan sebuah kehidupan menanti kematian
Namun itu, itulah rinduku

Bak sepasang kijang berlari kecil di perbukitan nan hijau
Dalam sebentangan langit di bawah jingga sore ini
Aku merindukanmu pengagum senja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar