Kamis, 25 Desember 2014

Senyap Tanpamu

Jika jejak yang kau ukir tak lagi kutemui, bagaimana dapat kuikuti ke mana arahmu. Jika setapak demi setapak tersapu debu, bagaimana dapat kutahu di mana kau berdiri. Jika langkah demi langkah tertimbun dedaun, apalah artinya kau jengah aku di sisi.


Bagaimana memutar haluan agar kompasmu mengarah padaku, kembali. Kau tahu bahwa aku sepi tanpamu, bahkan bulir-bulir embun yang jatuh mampu kudengar iramanya. Dan ranting-ranting kupijak, pun angin menyentuh putik-putik, hanya nyaring, hening tanpamu. Kelopak-kelopak gugur seperti berdebam, rumput-rumput kupijak berteriak. Katanya, karena senyap tanpamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar