Arakan awan telah menyebar dilibas baskara siang
. Pada langit tua, keriput bumi masih saja bergulat dipijak jejak-jejak bernama. Pada apa dikata ceria
menuai, syair malang membujang. Menggenap lekang antara kita makhluk yang sama jenis merupa.
Andai saja jiwaku bisa kembali berreinkarnasi, akan kurengkuh dirimu dalam peluk abadi. Mengejewantahkan dunia dalam kutuk meregang, dan membiarkan sebongkah rasa berpadu dengan rasamu tak lekang.
Andai saja, sedikit cumbumu melumerkan tirai-tirai rahasia kasih. Kan kudekap asa dan jiwamu dalam surgawi dunia. Melengkapi tautan perih melirih dan menyenandungkan penyatuan dua jiwa terlaksana.
Tetapi, aku hanya si kapa yang terasing dalam nyata penuh kepahitan. Memendam gejolak jiwa membening dalam aura yang tak lagi memutihkan. Maka, pahamilah dan resapilah
bahwa kita sudah berakhir di siang tak tenang. Aku dan engkau, kini
telah menghilan.
telah menghilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar