Wahai
penyempurna agamaku, apa kabarmu di belahan Bumi yang masih berbilang
entah? Di petala cinta ini, aku menyebutmu pada syair-syair rinduku.
Kau yang telah berhasil membuatku serupa Adam. Bagaimana mungkin
kujadikan kau posisi terhina di jasadku? Sebagai alas kaki,
kuinjak-injak, lantas kurendahkan harga dirimu sedemikian rupa. Bukankah
kau tercipta tidak dari tulang kaki ?
Tak selayaknya aku membebanimu dengan tanggung jawab yang begitu berat.
Mencari nafkah untukku dan anak-anakku guna bertahan hidup. Sungguh itu
takkan mungkin kulakukan! Karena kutahu, kau tercipta bukan dari tulang
punggung.
Bagaimana mungkin kupukul tulang rusukku sendiri ?
Aku juga tak ingin menjadikanmu sebagai pemimpin di keluarga kita. Mengatur biduk rumah tangga agar berjalan dengan baik. Jika itu kulakukan, maka imbasnya kau akan berlaku semena-mena padaku dan anak-anakku kelak. Bukankah kau tercipta tidak dari tulang kepala?
Kuingin mengajarimu dengan cinta dan kasih sayang. Tidak menjadikanmu sebagai alat untuk melaksanakan segala keinginanku, serta memuaskan nafsuku. Karena kutahu, kau tercipta tidak dari tulang tangan.
Sungguh, kau hanya tercipta dari tulang rusukku. Berada di bawah lenganku agar senantiasa kujaga serta kulindungi dari berbagai macam bahaya. Berada dalam ragaku dalam suka maupun duka. Selalu merasakan hal yang sama sepertiku hingga akhir masa.
Bagaimana mungkin kupukul tulang rusukku sendiri ?
Duhai pakaian kehormatanku, jagalah kesucianmu selayaknya aku menjaga kesucian diri ini untukmu. Hingga hari itu tiba, hari di mana tak ada lagi halangan untuk kita melihatkan pesona, maka aku akan menjadikanmu selaksa kerang mutiara di lautan cinta kita.
Rasulullah SAW bersabda : "Berwasiatlah kalian dengan kebaikan terhadap para wanita (para istri), karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk." (HR. Bukhari Muslim).
Jangan menyakiti wanita, karena dia tercipta dari tulang rusukmu;
Bagaimana mungkin kupukul tulang rusukku sendiri ?
Aku juga tak ingin menjadikanmu sebagai pemimpin di keluarga kita. Mengatur biduk rumah tangga agar berjalan dengan baik. Jika itu kulakukan, maka imbasnya kau akan berlaku semena-mena padaku dan anak-anakku kelak. Bukankah kau tercipta tidak dari tulang kepala?
Kuingin mengajarimu dengan cinta dan kasih sayang. Tidak menjadikanmu sebagai alat untuk melaksanakan segala keinginanku, serta memuaskan nafsuku. Karena kutahu, kau tercipta tidak dari tulang tangan.
Sungguh, kau hanya tercipta dari tulang rusukku. Berada di bawah lenganku agar senantiasa kujaga serta kulindungi dari berbagai macam bahaya. Berada dalam ragaku dalam suka maupun duka. Selalu merasakan hal yang sama sepertiku hingga akhir masa.
Bagaimana mungkin kupukul tulang rusukku sendiri ?
Duhai pakaian kehormatanku, jagalah kesucianmu selayaknya aku menjaga kesucian diri ini untukmu. Hingga hari itu tiba, hari di mana tak ada lagi halangan untuk kita melihatkan pesona, maka aku akan menjadikanmu selaksa kerang mutiara di lautan cinta kita.
Rasulullah SAW bersabda : "Berwasiatlah kalian dengan kebaikan terhadap para wanita (para istri), karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk." (HR. Bukhari Muslim).
Jangan menyakiti wanita, karena dia tercipta dari tulang rusukmu;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar