Minggu, 30 November 2014

Hujan Di Akhir November

Dan kau tahu, dalam tiap butir hujan itu, ada sejuta kenangan yang tak sanggup kau jenguk hanya karena terlalu sakit. Kita yang pernah sama-sama menatap derasnya hujan memasuki bulan Desember hingga bunyi rintik berlalu, sampai-sampai aku yang basah kuyup dan engkau pun terasa kedinginan. Tahukah engkau, begitu sempurnanya kita di mata hujan ?


Aku tak tahu, masihkah engkau menatap hujan kala dia membasahi kedua matamu ? masihkah engkau merasa kedinginan atas basah yang kurasakan sekarang ? masihkah engkau ingin bermain di bawahnya atas segala bahagia yang pernah kita lewati ? mungkinkah, engkau masih ingin memeluk hujan walau ia terlalu banyak mengambil kenangan ? katakan saja pada hujanmu di sana, agar aku tahu atas hujan yang turun di tempatku ini.

Aku tak tahu arti hujan di akhir November ini, padahal tiap hari aku sudah mengartikan butirnya sebagai kenangan untukmu. Saat ini, di bawah sore, aku masih menatap rintiknya . Kau tahu, jingga senja pun ditutupi mendung yang begitu gelap. Mungkin saja, senja pun terlalu takut menampakkan jingganya, karena dia tahu bahwa hujan terlalu banyak membawa kenangan. Begitu banyak orang yang bahagia menyambut hujan ini, walau mereka tahu bahwa selalu ada orang tersakiti setelahnya.

Katanya, selalu ada pelangi selepas hujan hingga membuat kenangan berlalu. Masihkah engkau melihat pelangi sesudah hujan di sore ini ? hanya ada mendung tebal dengan warna hitamnya yang berkeliling menutupi jagad kali ini. Mungkin saja, pelangi terlalu malu menampakkan keindahannya, sebab dia tahu, hujan kali ini terlalu banyak membawa kesedihan.


Aku bertanya pada sore di bawah rinai rintik airnya, kenapa tak sekalian, hujan kali ini membanjiri tempatku agar aku mengingat kenangan hanya asatu kali. Katanya, hujan bisa saja adalah kesedihan, tapi bahagia selau tercipta dalam hujan. Berdoa sajalah, semoga saat aku turun kembali engkau pun tersenyum karena pelangi akan muncul lagi. dan mungkin saja, saat itu tiba, engkau pun punya seseorang yang bisa kau ajak untuk menatapnya kembali dan berkata, aku mencintai hujan karena dia selalu menjadikan kita hangat dalam dinginnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar